Selasa, 16 Maret 2010

KHASIAT DAN CIRI CIRI SARANG SEMUT ASLI


Sarang adalah bagian dari tanaman epifit bernama ilmiah Myrmecodia sp. Bentuknya mirip umbi, di bawah batang tanaman ada yang menggelembung. Nah, di dalamnya itulah beberapa jenis semut menghuni.dan sarang semut tumbuh di hutan liar dan itupun sangat susah di cari.pada umumnya sarang semut tumbuh nya menggantug atau meninpel di pohon bukan di tanah.untuk menjanin keaslian dari sarang semut belilah yang masih berbentuk ubi bukan yang sudah di buat jd kapsul atau serbuk.gambar dibawah ini adalah contoh asli dari sarang
semut


Nama  : Irma/ M hasbiani Gani  
Alamat : Tinggal saya wirang Rt .1 ,Tabalong.Kalimantan Selatan,kode Pos 71572,
Hp :  +62  821 4888 1971  email : cspastipay@yahoo.co.id
                     
     bagi anda yang berminat dengan sarang semut asli asal kalimatan yang masih berbentuk bulat seperti pada gambar silahkan kontak saya email : cspastipay@yahoo.co.id  harga perkilo 250 rb belum termasuk ongkos kirim.
    untuk menjamin keaslian sarang semut usahakan membeli yang masih standar seperti pada gambar ,karena menurut saya sarang semut sangat susah di cari ,hanya di hutan liar bukan hutan perkebunan.jadi sangat mungkin kalau yang berbentuk kapsul dan serbuk bisa di palsukan


    POTENSI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens) SEBAGAI OBAT PENYAKIT KANKER PARU-PARU

    ABSTRAK

    Di Indonesia penyakit kanker paru menduduki peringkat ke-3 atau ke-4 diantara penyakit keganasan di rumah-rumah sakit. Cara alamiah dalam mengobati kanker yaitu menggunakan tumbuhan sarang semut. Penulisan ini bertujuan mengetahui kemampuan sarang semut sebagai obat alternatif penyakit kanker yang berasal dari potensi lokal Indonesia. Dalam uji in vitro, Sarang Semut ampuh mengatasi sel kanker paru-paru. Kesimpulan penulisan ini sarang semut berpotensi dalam mengobati penyakit kanker karena mengandung zat yang penting bagi penyembuhan penyakit kanker yaitu flavonoid. Mekanisme kerja dari sarang semut adalah melalui flavonoid. Pemanfaaatan tumbuhan sarang semut sebagai obat kanker terdapat dalam bentuk serbuk dan kapsul

    Kata Kunci: Sarang Semut, Obat Alternatif, Kanker

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kanker sebenarnya merupakan suatu tumor atau neoplasma atau neoblastama, yang terdiri dari tumor jinak (benign, benigna) dan tumor ganas (malignant, maligna, kanker). Kanker dapat tumbuh dari jenis sel apapun dan di dalam jaringan tubuh manapun, dan bukanlah suatu penyakit tunggal tetapi merupakan sejumlah besar penyakit yang digolongkan berdasarkan jaringan dan jenis sel asal(Anoymous, 2000). Golongan ini terdiri dari ratusan jenis, tetapi ada empat golongan utama, seperti: sarkoma, karsinoma, leukemia dan limfoma

    Kanker merupakan masalah besar di dunia. Setiap tahun dijumpai hampir 6 juta penderita baru yang diketahui mengidap kanker, dan lebih dari 4 juta diantaranya meninggal. Kematian akibat kanker mencakup 10% dari jumlah total kematian. Separuh dari mereka yang terserang kanker, dan dua pertiga dari mereka yang meninggal akibat kanker, berada di negara berkembang. (Kardinan, 2003: hal.12). Kanker tercatat sebagai penyebab kematian yang dominan pada anak-anak usia 3-14 tahun. Menurut American Cancer Society, penyebab kematian terbesar pada wanita adalah kanker payudara (19%), kanker paru-paru (19%), serta kanker kolon dan rektum (15%). Sementara pada pria, didominasi oleh kanker paru (34%), kanker kolon dan rektum (12%), serta kanker prostat (10%). Diperkirakan, 80-90% kanker disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan dan makanan (Anonymous, 2008). Data Depkes menyebutkan, sekitar enam persen atau 13,2 juta jiwa penduduk Indonesia menderita penyakit kanker dan kanker merupakan penyebab kematian ke-5 di Indonesia, setelah jantung, stroke, saluran pernafasan dan diare.

    Kanker yang banyak menimbulkan kematian di seluruh belahan dunia adalah kanker paru. Dari tahun ke tahun jumlahnya meningkat baik di Negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang maupun di Negara berkembang termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat kematian karena kanker paru mencapai 36% dari seluruh kematian kanker pada laki-laki, dan merupakan urutan pertama penyebab kematian pada laki-laki (Manggunnegoro, 1990). Di Indonesia penyakit kanker paru menduduki peringkat ke-3 atau ke-4 diantara penyakit keganasan di rumah-rumah sakit. Atmanto (1992) menyatakan kanker paru merupakan penyakit dengan keganasan tertinggi diantara jenis kanker lainnya di Jawa Timur dengan angka Case Fatality Rate (CFR) sebesar 24,1%. Pada tahun 1998 di RS kanker Dharmais, kanker paru menempati urutan kedua tebanyak setelah kianker payudara yaitu sebanyak 75 kasus (Nasar, 2000)

    Hingga kini pengobatan neoplastik atau kanker dapat dilakukan dengan dengan 3 cara yaitu: pembedahan, radiasi, dan dengan pemberian obat anti neoplastik atau anti kanker. Namun, ke-3 cara pengobatan diatas banyak member-kan efek samping kepada pasien sepetri terjadi komplikasi, dan penekanan fungsi sumsum tulang.

    Kenyatan tersebut menuntut perlunya cara alternatif yang aman untuk memberantas kanker dengan menggunakan bahan alami, dimana bahan dasarnya menggunakan tanaman. Salah satu yang berpotensi sebagai obat alami adalah tumbuhan sarang semut. Sarang semut mengandung senyawa Flavonoid, Tanin, dan Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh (Subroto, Ahkam dan Hendro Saputro, 2008). Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut (Anonymous, 2008).

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu:

    - Bagaimana potensi tumbuhan sarang semut dalam membasmi penyakit kanker terutama kanker paru-paru?

    - Bagaimana mekanisme kerja dari tumbuhan sarang semut dalam memberantas penyakit kanker paru-paru ?

    - Bagaimana pemanfaatan tumbuhan sarang semut sebagai obat dalam memberantas penyakit kanker paru-paru ?

    Tujuan Penulisan

    Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sarang semut sebagai obat alternatif untuk penyembuhan penyakit kanker yang berasal dari potensi lokal Indonesia.

    Manfaat Penulisan

    Penulisan ini memberikan beberapa manfaat. Aspek akademis memberikan informasi ilmiah pada masyarakat tentang manfaat sarang semut sebagai obat alternatif untuk penyembuhan penyakit kanker terutama kanker paru-paru yang berasal dari potensi lokal Indonesia. Aspek ekonomi, pemanfaatan sarang semut sebagai obat alternatif penyembuhan kanker paru-paru dapat menghemat biaya.

    PEMBAHASAN

    Potensi Sarang Semut

    Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) merupakan salah satu tumbuhan epifit dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya, hanya sebagai tempat menempel.

    Genus tumbuhan sarang semut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Ditemukan sebanyak 26 spesies sarang semut. Semua spesies dari tumbuhan tersebut memilki batang menggelembung dan berongga-rongga serta dihuni oleh semut. Tumbuhan ini dapat ditanam dengan mudah tanpa adanya semut dan etap membentuk batang menggelembung dan berongga-rongga secara normal.

    Penyebaran dan Ekologi

    Penyebaran tumbuhan sarang semut banyak ditemukan, mulai dari Semenanjung Malaysia hingga Filipina, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York hingga Kepulauan Solomon. Di Propinsi Papua, tumbuhan sarang semut dapat dijumpai, terutama di daerah Pegunungan Tengah yaitu di hutan belantara Kabupaten Jayawijaya. Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Paniai. Secaa ekologi, tumbuhan sarang semut tersebar dari hutan bakau dan pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2.400 m di atas permukaan laut (dpl). Tumbuhan sarang semut paling banyak ditemukan di padang rumput. Tumbuhan sarang semut jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, tetapi lebuh banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian sekitar 600 m dpl.

    Kajian Kimia dan Farmokologi

    Uji penapisan kimia dari tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotic (Subroto, Ahkam dan Hendro Saputro, 2007)

    Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Penelitian­-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.

    Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif

    Tumbuhan Sarang Semut

    No Parameter Satuan Nilai
    01 Energi Kkal/ 100 g 350,52
    02 Kadar air g/ 100 g 4,54
    03 Kadar abu g/100 g 11,13
    04 Kadar lemak g/ 100 g 2,64
    05 Kadar protein g/100 g 2,75
    06 Kadar karbohidrat g/100 g 78,94
    07 Tokoferol mg/100 g 31,34
    08 Total fenol g/100 g 0,25
    09 Kalsium (Ca) g/100 g 0.37
    10 Natrium (Na) mg/100 g 68,58
    11 Kalium (K) g/100 g 3,61
    12 Seng (Zn) mg/100 g 1,36
    13 Besi (Fe) mg/100 g 29,24
    14 Fosfor (P) g/100 g 0,99
    15 Magnesium (Mg) g/100 g 1,50

    Seperti dalam tabel di atas tumbuhan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.

    Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa­tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi­konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.

    Sarang Semut Sebagai Obat Kanker Paru-Paru

    Tumbuhan sarang semut diperkenalkan pertama kali di pedalaman Papua yang biasa digunakan sebagai obat oleh warga setempat selain buah merah, tanaman ini sudah digunakan secara turun temurun. Tanaman ini diolah sebagai campuran bubur dan juga sebagi minuman dengan tujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh (Anoymous, 2007). Masyarakat Wamena, Papua, umumnya merebus 1 sendok makan sarang semut dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas.

    Sejak tahun 2001, Hendro Saputro mulai memproduksi tumbuhan sarang semut dalam bentuk serbuk sebagai obat tradisional. Secara mengejutkan ekstrak rebusan air (deoktum) dari tumbuhan sarang semut tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit berat seperti tumor, kanker, jantung, TBC dan lain lain. Bukti empiris tersebut membuat semakin banyak masyarakat yang ingin memanfaatkan sarang semut untuk mengobati berbagai penyakit. Khusus untuk penyakit kanker tumbuhan sarang semut telah dilakukan ujicoba untuk mengetahui keampuhannya.

    Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

    Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Penelitian­-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker terutama knekr paru-paru. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut (Anoym ous,2007).

    Dalam uji in vitro, terbukti bahwa Sarang Semut ampuh mengatasi sel kanker terutama kanker paru-paru (Anoymous, 2007). Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari Universit National of Hochiminch City dan koleganya Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University

    Dalam penelitiannya Qui Kim Tran menggunakan Sarang Semut yang berbobot 2-3 kg, kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, Sarang Semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu. Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, Qui Kim Tran dan rekan-rekannya menuturkan bahwa seluruh ekstrak Sarang Semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak Sarang Semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset tersebut meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker. Selain itu, Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.

    Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia, telah menjamin keamanan dari herba ini. Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan Sarang Semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50. Dari hasil uji yang dilakukan oleh para ahli terdahulu dapat kita ketahui bahwa ternyata sarang semut sangat efektif dalam membasmi kanker terutama kanker paru-paru, selain itu dari segi keamanan sarang semut sangat aman digunakan sebagai obat dalam membasmi penyakit terutama kanker paru-paru karena hasil riset mendapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga sangat aman bagi konsumen.

    Ramuan Sarang Semut untuk Mengobati Kanker Paru-Paru

    Sebagai obat biasanya sarang semut digunakan dalam bentuk serbuk. Proses pembuatan serbuk sarang semut ini adalah: kupas kulit dari umbi sarang semut, belah umbi tersebut menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, iris potongan-potongan umbi tersembut dengan mesin iris, keringkan irisan potongan-potongan umbi tesebut dengan oven pengering pada suhu 700 C selama 3×24 jam, giling irisan dengan mesin gilig sesuai ukuran mesh yang dikehendaki, lakukan sterilisasi bubuk kering tersebut, kemas bubuk kering tersebut dalam kantong alumunium foil.

    Selain dalam bentuk serbuk, sarang semut juga bisa dikemas dalam bentuk kapsul, mengenai proses pembuatan kapsul adalah sebagai berikut: ekstra bubuk kering sarang semut dengan air atau etanol (pilih salah satunya) menggunakan mesin ekstraktor hingga menjadi bubuk kering ekstrak, lakukan sterilisasi bubuk kering hasil ekstraksi, masukkan bubuk hasil ekstraksi ke dalam kapsul, kemas kapsul bubuk kering ekstrak dalam botol. Adapun dosis pemakaian yang direkomendasikan secara umum untuk berbagai penyakit terutama kanker paru-paru yaitu: sarang semut hasil rebusan, untuk penyembuhan, minumlah satu gelas air (250 cc) air hasil rebusan sarang semut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh. Jika dalam bentuk kapsul ukuran 500 mg, dosis pengobatan untuk setiap penyakit adalah 1-2 kapsul sekali minum 3 kali sehari.

    Kajian Religius

    Bila dikaji dari sisi religius, pemannfaatan tumbuhan untuk mengobati penyakit dalam perspektif Islam berdasarkan ayat-ayat suci Al Qur’an, dapat tersirat dalam surat-surat sebagai berikut.

    Q.S Al An’am

    141. Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

    Q.S Al Baqarah

    57. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

    Q.S Al Baqarah

    168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

    Q.S An Nahl

    114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

    Q.S Al Maa’idah

    88. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

    Dari ayat-ayat diatas dapat kita ketahui bahwa adanya penyakit-penyakit ini pastilah ada obatnya karena sesungguhnya Allah SWT dalam penciptaanya selalu memberikan manfaat kepada umatnya. Seperti telah di sebutkan dalam ayat diatas bahwa Allah sudah menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan untuk di ambil manfaatnya.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penulisan “Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Tumbuhan Unik Penggempur Kanker” dapat diambil kesimpulan bahwa:

    - Tumbuhan sarang semut sangat berpotensi digunakan dalam mengobati penyakit kanker terutama kanker paru-paru karena banyak mengandung zat yang penting bagi penyembuhan penyakit kanker terutama kandungan flavonoid.

    - Mekanisme kerja dari sarang semut adalah melalui flavonid. Mekanisme kerja flavonoid yang sudah terungkap dalam membasmi penyakit kanker terutama kanker paru-paru, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

    - Pemanfaaatan tumbuhan sarang semut sebagai obat kanker biasanya dalam bentuk serbuk dan kapsul

    SARAN

    Berdasarkan penulisan ini maka dapat disarankan bahwa masyarakat diharapkan lebih memilih mengkonsumsi sarang semut dalam mengobati penyakit kanker karena khasiatnya telah teruji, murah dan lebih aman dibandingkan dengan melalui pengobatan yang konvesional

    DAFTAR PUSTAKA

    Anoymous. 2008. Apa itu Kanker. (Online). http://kanker.roche.co.id/berita_kanker_terbaru.php. Diakses tanggal 22 Juni 2008.

    Anoymous. 2008. Sarang Semut sang Obat. (Online). http://smilegung.multiply.com/journal/item/21/Sarang_Semut_sang_Obat. Diakses tanggal 21 Juni 2008.

    Anoymous. 2007. Bukti Ilmiah Sarang Semut.(Online). http://www.deherba.com/bukti-ilmiah-sarang-semut-2.html. Diakses tanggal 20 Juni 2008.

    Anoymous. 2007. Kandungan Sarang Semut. (Online). http://www.deherba.com/kandungan-sarang-semut.html. Diakses tanggal 20 Juni 2008.

    Anoymous. 2007. Sekilas Sarang Semut. (Online). http://www.deherba.com/sekilas-sarang-semut-2.html. Diakses tanggal 21 Juni 2008.

    Anoymus. 2000. Kanker. (Online). http://www.Satumed.com/SemuaBeritaTentangKanker. Diakses tanggal 21 Juni 2008.

    Kardinan, Agus dkk. 2003. Tanaman Obat Penggempur Kanker. Depok: Agromedia.

    Mangunnegoro, H. 1990. Menyongsong Era Kanker Paru di Indonesia. Dalam:Yunus, F et al (eds). Simposium Kanker Paru Diagnosis dan Terapi. 10/3. 1990. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 1-8

    Nasar, I.M. 2000. Situasi Penyakit Kanker di Akhir Abad ke-20 dan Problemanya. Dalam: Simatupang, A. et al (eds). Prosiding Seminar Sehari Onkologi. Lembaga Penelitian Universitas Kristen Indonesia. Jakarta:1-8

    Subroto, Ahkam dan Hendro Sapitro. 2007. Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

    DIarsipkan di bawah: Dasar-Dasar Ilmu Gizi

    Senin, 15 Maret 2010

    KUMPULAN RPP

    RPP Bahasa Indonesia SMP download
    RPP PAI SMP download
    RPP Bahasa Indonesia MTs download disi
    Rpp IPS SMP/MTs download
    RPP Bahasa Indonesia SMP 2 download
    Novel_Ayat_Ayat_Cinta download

    PUISI

    RICK DARI CORONA

    (Di Queenz Plaza
    di stasion trem bawah tanah
    ada tulisan di satu temboknya:
    “Rick dari Corona telah di sini.
    Di mana engkau, Betsy?”)


    Ya.
    Rick dari Corona telah di sini.
    Di mana engkau, Betsy?

    - Akulah Betsy
    Ini aku di sini.
    Bestsy Wong dari Jamaica.
    Kakek buyutku dari Hongkong.
    Suamiku penjaga elevator
    Pedro Gonzales dari Puertorico
    suka mabuk dan suka berdusta.
    Kalau ingin ketemu, telepon saja aku.
    Pagi hari aku kerja di pabrik roti
    Selasa dan Kamis sore
    aku miliknya Mickey Ragolsky
    si kakek Polandia
    yang membayar sewa kamarku.
    Cobalah telpon hari Rabu.

    Jangan kuatirkan suamiku.
    Ia akan pura-pura tak tahu.
    O, ya, sebelum lupa:
    dua puluh dollar ongkosnya.

    Betsyku bersih dan putih sekali
    lunak dan halus bagaikan karet busa.
    Rambutnya mewah tergerai
    bagai berkas benang-benang rayon warna emas.
    Dan kakinya sempurna.
    Singsat dan licin
    bagaikan ikan salmon

    (Rick dari Corona
    di perut kota New York
    memandang kanan kiri
    sambil minum jeruk soda)








    Betsy.
    Di mana engkau, Betsy?

    - Ini, Betsy Hudson di sini.
    aku merindukan alam hijau
    tapi benci agrarian.
    Aku percaya pada dongeng aneka ragam
    Aku percaya pada benua Atlantis.
    Dan juga percaya bahwa hidup di bulan
    lebih baik dari hidup di bumi.
    Pada politik aku tak percaya.
    Namaku Betsy.
    Memang.
    Tapi kita tak mungkin ketemu
    Siang hari aku kerja jadi akuntan.
    Malam hari aku suka nulis buku harian.
    Untuk merias diri
    memelihara rambut dan kuku
    telah pula memakan waktu.
    Namaku Betsy.
    Cantik
    Aku suka telanjang di depan kaca.
    Aku benci lelaki.

    (Dengan mobil sport dari Inggris
    Rick dari Corona
    mengitari kota New York
    berkacamata hitam sekali.
    MElanggar aturan lalu lintas
    ia disetop polisi
    sambil masih mimpi siang hari)

    Betsy gemerlapan bagai lampu-lampu Broadway.
    Betsy terbang dengan indah.
    Bau minyak wanginya menidurkan New York
    Dan selalu sesudah itu
    aku diselimutinya
    dengan selimut katun
    yang ditenunnya sendiri
    Betsy, di mana engkau, Betsy.








    - Di sini, bodoh!
    Kau selalu tak mendengarkan aku, Ricky!
    Kau selalu menciptakan kekusutan.
    Sepatu tak pernah kauletakkan pada raknya.
    Selalu kau pakai dari yang kacau warnanya.
    Berapa kali pula kau kuperingatkan
    kalau tidur jangan mendengkur.
    Itu barbar.
    Dan Ricky!
    Kau harus belajar makan sup yang lebih sopan!

    (New York mengangkang.
    Keras dan angkuh.
    Semen dan baja.
    Dingin dan teguh.
    Adapun di tengah-tengah cahaya lampu gemerlapan
    terdengar musik gelisah
    yang tentu saja
    tak berarti apa-apa)

    Rick dari Corona telah di sini
    Ya. Ya.
    Betsy, engkau di mana?
    - Ricky, saying, aku di sini.
    Ya. Ya.
    + Engkau hitam.
    Engkau bukan Betsy.
    Engkau macam Negro dari Harlem.
    - Pegang pinggulku
    Rasakan betapa lunak dan penuhnya.
    Namaku Betsy. Ya. Ya.
    + Gadisku selalu menjawab dengan sabar
    segala pertanyaanku yang bodoh dan sangsi.
    - Aku Betsy kerna aku Negro.
    Kerna aku Negro
    aku adalah tanggung jawabmu.
    Ya, namaku Betsy.
    Telah kuputuskan namaku Betsy
    + Apyun. Apyun.
    Aku hasratkan pengalaman mistis.
    Aku ingin melukis tubuhmu telanjang.
    sambil kuhisap mariyuana.
    - Ricky, saying, engkau akan kuninabobokan.
    Dan bagai bayi akan kau puja tetekku.
    + Dari Queens. Dari Brooklyn. Dan dari Manhattan….
    - Ricky, saying, garudaku saying.
    + Sebab irama combo, sebab buaian saxophone…



    - Pejamkan matamu.
    Dan bagaikan banyo
    mainkanlah aku

    (Di Harlem, Manhattan, New York
    di mana orang tinggal penuh sesak
    di mana udara bau air kencing dan sampah
    di musim panas dengan udara sembilan puluh lima drajat
    para Negro menari watusi di tepi jalan
    dan pada drajat ke seratus dua
    terjadi perkelahian antara mereka).

    Hallo. Hallo.
    Di sini Rick dari Corona.
    Dan Betsy juga di sini…
    Hallo, Dokter.
    Kami harus disuntik sekarang juga.
    Kami kena rajasinga.

    RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA SMP/MTs

    Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif?
    Ciri paragraf deduktif :
    - kalimat utama berada di awal paragraf
    - kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan khusus

    Ciri paragraf induktif :
    - kalimat utama berada di akhir paragraf
    - kalimat disusun dari uraian/penjelasan bersifat khusus diikuti dengan kalimat pernyataan umum

    Perbedaan antara fakta dan opini

    Fakta
    Fakta (bahasa Latin: factus) dalam istilah keilmuan merupakan suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat verifikasi. Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris. Fakta dalam prosesnya kadangkala dapat menjadi sebuah ilmu.
    Contohnya, fakta bahwa bumi ini bulat. Ketika seseorang mengelilingi bumi dengan berjalan ke arah timur atau ke arah barat, pada akhirnya ia akan kembali ke titik awal. Fakta ini bukan berdasarkan sudut pandang pribadi, atau pendirian dari kelompok tertentu saja. Karena riset telah membuktikan dan memang telah terbukti 100% (diverifikasi) bahwa bumi ini bulat. Fakta inipun menjadi sebuah teori dalam ilmu pengetahuan.


    Opini
    Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian, pandangan, perspektif dan tanggapan mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desas-desus tentang sesuatu hal.
    Contohnya, banyak orang berpendapat bahwa perempuan merokok adalah perempuan yg ga benar. Padahal belum tentu begitu. Nyatanya banyak perempuan perokok yg merupakan orang baik2. Jadi pendapat ini hanyalah berdasarkan sudut pandang pribadi / sekelompok orang saja. Tidak ada yg dapat memverifikasi (menjamin/mensahihkan) bahwa pendapat ini 100% benar adanya.

    Namun perlu kita ketahui bahwa ada opini yang memang berdasarkan fakta. Contohnya, fakta (hasil riset) menunjukkan bahwa rokok mengandung racun yang membahayakan kesehatan. Ini sudah diverifikasi secara empiris, bahkan oleh WHO. Dari fakta inilah kemudian muncul opini bahwa merokok itu adalah hal yg tidak baik.


    Gaya Bahasa

    MAJAS



    Majas adalah :
    Cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain. Bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dengan cara menggunakan perasaan atau menyamakan dengan sesuatu yang lain. (pemakaian kata-kata yang seolah-olah berjiwa, hidup, dan segar serta dapat menggetarkan hati pembaca).

    Majas terbagi 4 macam
    1. Majas Perbandingan
    2. Majas Sindiran
    3. Majas Penegasan
    4. Majas Pertentangan


    1. Majas Perbandingan adalah :

    Majas yang menggunakan perbandingan untuk melukiskan sesuatu.


    Yang Termasuk Majas Perbandingan adalah:

    a. Asosiasi

    b. Personifikasi

    c. Metafora

    d. Alegori

    e. Metonimia

    f. Parabel

    g. Simbolik

    h. Tropen

    i. Litotes

    j. Sinekdokhe

    k. Eufimisme

    l. Hiperbola

    m. Alusio

    n. Antonomasia

    o. Perifrasis


    a. Majas Asosiasi atau Perumpamaan adalah:

    Majas perbandingan yang membandingkan suatu keadaan dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskan.


    Contohnya : Wajahnya pucat bagai bulan kesiangan.

    Bangkit semangatnya seperti api berkobar.

    Sejak dahulu ia memang kurus seperti tiang listrik.



    b. Majas Personifikasi atau Penginsanan adalah :

    Majas perbandingan yang membandingkan suatu benda tidak bernyawa atau tidak bergerak menjadi seolah-olah bernyawa dan berperilaku seperti manusia atau hewan.


    Contohnya : Pohon nyiur melambai-lambai.

    Pantai Pangandaran menangis karena lahannya dirusak.

    Gedung kesenian ini menyimpan cerita masa kejayaan.



    c. Majas Metafora adalah :

    Majas perbandingan yang membandingkan suatu benda dengan benda lain yang mempunyai sifat sama atau hampir sama.


    Contohnya : Raja siang memancarkan cahanya. (matahari)

    Anita adalah tangkai hati ibu. (kesayangan)

    Dewi malam menyertai pertunjukan Ramayana. (bulan)



    d. Majas Alegori adalah :

    Majas perbandingan yang memperlihatkan perbandingan utuh yang membentuk kesatuan yang menyeluruh.


    Contohnya : Di masyarakat terdapat dongeng-dengeng binatang, seperti kancil dan buaya, monyet dan petani.


    e. Majas Metonimia adalah :

    Majas perbandingan yang mengandung perbandingan benda yang dimaksud dengan menyebutkan nama atau predikat atau sifat yang biasa terdapat pada benda itu.


    Contohnya : Kemarin Yamahanya hilang. (motor)

    Tolong, belikan gudang garam, Nak! (rokok)

    Dia datang memakai Fiat bukan Ford. (mobil)



    f. Majas Parabel adalah :

    Majas perbandingan yang terkandung dalam seluruh karangan. Dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba dari dalamnya.


    Contohnya : Bhagawat Gita

    Bayan Budiman

    Hikayat Kalilah dan Dimmah



    g. Majas Simbolik adalah:

    Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atatu perlambang.


    Contohnya: Raihlah bintang di langit!

    Melati, lambang kesucian.

    Lintah darat pemakan riba.



    h. Majas Tropen adalah:

    Majas perbandingan yang mempergunakan kata-kata yang tepat dan sejajar artinya dengan pergantian yang dimaksud.


    Contohnya: Besok Bapak Presiden akan terbang ke Surabaya.

    Sepanjang hari dia berkubur saja dalam kamarnya.

    Dia duduk melamun, hanyut dibawa persaannya.


    i. Majas Litotes adalah:
    Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan sebenarnya guna merendahkan diri.


    Contohnya : Datanglah ke gubuk orang tuaku.
    Perjuangan kami hanya setitik air di samudera .



    j. Majas Sinekdokhe terbagi atas dua jenis yaitu:


    1. Sinekdoke Pars Pro Toto

    2. Sinekdoke Totem Pro Parte


    Sinekdoke Pars Pro Toto adalah: sebagian untuk seluruh.

    Maksudnya jika disebutkan sebagian dari suatu benda, maka yang dimaksudkan seluruhnya. (meluas)


    Contohnya: Ayah membeli tiga ekor sapi.

    Berapa kepala penghuni rumah ini?

    Sudah lama saya tidak melihat batang hidungnya.


    Sinekdoke Totem Pro Parte adalah: seluruh untuk semua.

    Maksudnya jika disebutkan seluruh dari suatu benda, maka yang dimaksudkank sebaginnya. (menyempit)


    Contohnya: Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan Bandung.

    Jakarta sering banjir kala musim hujan tiba.

    Kaum putri memperingati Hari Kartini.


    k. Majas Eufimisme adalah:

    Majas perbandingan dalam bertutur kata untuk menggantikan kata lain dengan maksud supaya terdengar lebih sopan, dan tidak menyinggung persaan orang lain.


    Contohnya: Orang yang bodoh, dikatakan kurang pandai.

    Akhir-akhir ini ia telah berubah akal. (gila)

    Pak, bolehkah saya ke belakang. (ke toilet)



    l. Majas Hiperbola adalah:

    Majas perbandingan yang melukiskan peristiwa atau keadaan dengan berlebih-lebihan dari yang sesungguhnya.


    Contohnya : Hatiku terbakar.

    Darahku mendidih.

    Ia menangis menyayat hati.

    Hampir copot jantung saya



    m. Majas Antonomasia adalah:

    Majas perbandingan yang digunakan untuk memanggil seseorang bukan nama aslinya, melainkan nama panggilan yang disebabkan oleh sifat yang dimilikinya atau ciri tubuhnya.


    Contohnya: Orang yang gemuk dinamai si Gemuk.

    Orang yang kepalanya botak dinamai si Botak.

    Orang yang tinggi lampai dinamai si Jangkung.


    n. Majas Alusio adalah:

    Majas perbandingan dengan menggunakan ungkapan atau peribahasa yang sudah lazim dipergunakan orang.


    Contohnya: Kakek itu tua-tua keladi, makin tua makin jadi.


    p. Majas Perifrasis adalah:

    Majas perbandingan yang menguraikan. Sepatah kata diganti dengan serangkaian kata yang mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu.


    Contohnya: Jangan terlalu materialistis!

    Jangan terlalu mempertuhankan harta benda!

    Pagi-pagi berangkatlah kami.

    Ketika Sang Surya ke luar dari peraduannya, berangkatlah kami.

    Kereta api itu berlari tersus.

    Kuda besi yang panjang itu berlari terus.



    2. Majas Sindiran adalah:

    Majas yang menggunakan sindirin untuk melukiskan sesuatu.


    Yang Termasuk Majas Sindiran Adalah:

    a. Ironi

    b. Sinisme

    c. Sarkasme


    a. Majas Ironi adalah:

    Majas sindiran yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya, dengan maksud menyindir.


    Contohnya : Merdu benar suaramu, hingga terbangun aku.

    Sungguh bagus rapormu, merah semua.

    Katanya jagoan, begitu saja menangis.



    b. Majas Sinisme adalah:

    Majas sindiran berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. Seperti ironi tetapi agak kasar dan lebih menyakitkan.


    Contohnya : Ilmu kamukan sudah selangit untuk apa nasihat!

    Muntah aku melihat mukamu!

    Terpuji betul kelakuanmu sekarang.

    c. Majas Sarkasme adalah:

    Majas sindiran yang berisi sindiran paling keras dan kasar dengan mempergunakan kata-kata yang dianggap tidak sopan.


    Contohnya : Hai, babi! Enyah kau dari sini!

    Cih, mukamu seperti monyet, kalau mau bercermin.

    Hai, anjing pergi dari sini!


    3. Majas Penegasan adalah :

    Majas yang menggunakan penegasan untuk melukiskan sesuatu.


    Yang Termasuk Majas Penegasan adalah:

    a. Pleonasme

    b. Repetisi

    c. Paralelisme

    d. Tautologi

    e. Klimaks

    f. Antiklimaks

    g. Inversi

    h. Elipsi

    i. Retoris

    j. Koreksio

    k. Asindeton

    l. Polisindeton

    m. Interupsi

    n. Eksklamasio

    o. Enumerasio

    p. Praterito


    a. Majas Pleonasme adalah:

    Majas penegasan yang berupa pemakaian kata sebagai keterangan yang berlebihan, menegaskan kata yang sebenarnya tidak perlu.


    Contohnya : Bola bulat itu bergulir ke gawang lawan.

    Mobil itu mundur ke belakang pelan-pelan.

    b. Majas Repetisi adalah:

    Majas penegasan pengulangan kata yang sudah disebut dengan kata-kata yang sama maknanya dengan maksud memberikan tekanan atau mengeraskan arti.


    Contohnya: Selama darahku masih mengalir, selama jantungku masih berdenyut, aku tetap membalas.

    Bukan cemburu, bukan irihati, bukan dengki, tetapi aku ingin menasihatimu.



    c. Majas Paralelisme adalah:

    Majas penegasan pengulangan kalimat atau kata yang sama dengan maksud memberikan penegasan.


    Contohnya: Aku akan memperhatikan permintaanmu.

    Aku akan memperhatikan kehendakmu.

    Aku akan memperhatikan maksudmu.



    d. Majas Tautologi adalah:

    Mejas penegasan dengan megulang beberapa kali sepatah kata dalam sebuah kalimat. Menggunakan kata bersinonim berturut-turut dalam kalimat.


    Contohnya: Disuruhyna aku bersabar, bersabar dan sekali lagi bersabar, tetapi aku tak tahan lagi.

    Kehendak dan keinginan kami ialah supaya dia menjadi seorang yang berguna.



    e. Majas Klimaks adalah:

    Majas penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin menghebat, meninggi, meluas, atau membesar.


    Contohnya: Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta orang yang telah menderita akibat peperangan.

    Dari kecil sampai dewasa, malah sampai setua ini engkau belajar tak juga pandai-pandainya.



    f. Majas Antiklimaks adalah:

    Majas penegasan yang menggunakan kata makin lama kain menurun, mengecil, atau menyempit.


    Contohnya: Kakeknya, ayahnya, dia sendiri, dan kini anaknya semuanya tak ada yang luput dari penyakit turunan itu.

    Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk semuanya mengibarkan Sang saka merah putih pada hari ulang tahun kemerdekaan itu.



    g. Majas Inversi adalah:

    Majas penegasan yang digunakan bila predika kalimat hendak lebih dipentingkan daripada subyeknya, lalu ditempatkan di depan subyek.


    Contohnya: Terang benar bulan.

    Besar sekali gajinya.



    h. Majas Elipsi adalah:

    Majas penegasan yang subyeknya atau predikatnya tak lagi disebutkan karena dianggap sudah diketahui.


    Contohnya: Pergilah!”

    Kata ‘pergilah’ lebih mendapat tekanan darpada bila kalimat itu bersubyek; pergilah engkau!


    i. Majas Retoris adalah:

    Majas penegasan yang menggunakan kalimat tanya- tak- bertanya, sering menyatakan kesangsian atau bersifat mengejek.


    Contohnya: “Mana mungkin orang mati hidup kembali?”

    “Inikah yang kau namai bekerja?”



    j. Majas Koreksio adalah:

    Majas penegasan yang dipakai bila akan membetulkan kembali apa yang salah diucapkan baik yang diucapkan dengan sengaja ataupun tidak.


    Contohnya: Dia adikku, eh bukan, kakakku.

    Ibu ada di dapur, ah, bukan, di kamar mandi.


    k. Majas Asindeton adalah:

    Majas penegasan yang meyatakan beberapa hal, keadaan, atau benda disebutkan berturut-turut tanpa mempergunakan kata penghubung.


    Contohnya: Meja, kursi, lemari lintang-pukang saja dalam kamar itu.

    Kain-kain, barang pecah-belah, mainan anak-anak semua ada dijual di toko itu.



    l. Majas Polisindeton adalah:

    Majas penegasan yang banyak menggunakan kata penghubung dalam kalimat.


    Contohnya: Setelah pekerjaan selesai, maka berkemas-kemaslah dia akan pulang karena hari sudah mulai gelap, lagipula mendung-mendung tanda hari akan hujan.



    m. Majas Interupsi adalah:

    Majas penegasan yang menggunakan sisipan (kata atau frase) di tengah-tengah kalimat pokok, dengan maksud untuk menjelaskan sesuatu dalam kalimat tersebut.


    Contohnya: Aku – kalau bukan karena terpaksa – takkan maun melakukan pekerjaan ini.



    n. Majas Eksklamasio adalah:

    Majas penegasan yang menggunkan pemakaian kata-kata seru untuk penegasan.


    Contohnya: Wah, biar, biar kupeluk, ah, dengan tangan mengigil.



    o. Majas Enumerasio adalah:

    Majas penegasan yang membentuk satu kesatuan dilukiskan satu per satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya itu tampak dengan jelas.


    Contohnya: Laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu-satu perahu nelayan melancar perlahan-lahan.Angin berhembus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Di sana sini bintang-bintang gemerlap. Semuanya berpadu membentuk sauatu lukisan yang harmonmis. Itulah keindahan sejati.



    p. Majas Praterito adalah:

    Majas penegasan ini pengarang seolah-olah menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu. Pembaca dibiarkan mengungkapkan sendiri apa yang sengaja dihilangkan atau tidak disebutkan.


    Contohnya: Tentang ramainya pasar malam itu, tak usahlah kuceritakan dulu. Biarlah engkau sendiri menyaksikannya.

    Apakah gunanya kukatakan lagi? Bukankah itu sudah menjadi rahasia umum.



    4. Majas Pertentangan adalah:

    Majas yang menggunakan pertentangan untuk melukiskan sesuatu.


    Yang Termasuk Majas Pertentangan adalah:

    a. Paradoks

    b. Antitesis

    c. Kontradiksio in terminis

    d. Anakhronisme



    a. Majas Paradoks adalah:

    Majas pertentangan yang menggunakan kata yang berlawanan antara satu dengan yang lain, dengan maksud menghaluskan arti.


    Contohnya: Dia kaya, tetapi miskin.

    Dia besar, tetapi kecil.

    Gajinya besar, tetapi hidupnya melarat.



    b. Majas Antitesis adalah:

    Majas pertentangan yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan artinya.


    Contohnya: Tua muda, besar kecil, pria wanita hadir dalam keramaian itu.

    Hidup matinya, susah senangnya serahkanlah kepadaku.




    c. Majas Kontradiksio in terminis adalah:

    Majas pertentangan yang memperlihatkan sesuatu yang bertentantan dengan apa yang sudah dikatakan semula.Apa yang sudah dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan kemudian.


    Contohnya: Semua sudah hadir, kecuali si Amir.

    Kamar terasa hening, hanya terdengar detik jam beker saja.



    d. Majas Anakhronisme adalah:

    Majas pertentangan yang menunjukkan bahwa dalam uraian ada sesuatu yang tak sesuai dengan sejarah. Sesuatu yang disebutkan dalam cerita itu belum ada pada masa itu. Pengarang tak teliti, menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.


    Contohnya: Jika pengarang dalam karangannya menyebutkan bahwa dalam Perang Dunia I yang dilukiskannya itu ada helikopter, maka tentu hal itu bertentangan dengan kenyataan sebenarnya sebab ketika itu belum ada helikopter.