Senin, 13 April 2009
OBAT HERBAL
Khasiat & Penyakit yang Dapat Disembuhkan
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Kanker dan tumor
Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner
Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.
3. Stroke ringan maupun berat
Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
4. Ambeien (wasir)
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
5. Benjolan-benjolan dalam payudara
Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
6. Gangguan fungsi ginjal dan prostat
Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
7. Haid dan keputihan
Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
8. Melancarkan peredaran darah
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
9. Migren (sakit kepala sebelah)
Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
10. Penyakit paru-paru (TBC)
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.
11. Rematik (encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
12. Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin
Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
13. Sakit maag
Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri.
Manfaat Tambahan Sarang Semut
Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, Sarang Semut juga dapat digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.
1. Melancarkan dan meningkatkan ASI
Kandungan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
2. Memulihkan gairah seksual
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.
3. Memulihkan stamina tubuh
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dais tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Sarang semut merupakan salah satu tumbuhan epifit dari hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat bersimbiosis dengan semut dan dikatakan bersifat epifit karena tumbuhan ini menempel pada tumbuhan lain tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya sehingga hanya sebagai tempat menempel saja.
Kandungan dan Manfaat
Secara tradisi, sarang semut biasa digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat pedalaman di bagian barat Wamena, Papua. Suku-suku di Bogondini dan Tolikara lazim memanfaatkannya untuk mengatasi rematik dan asam urat.
Sarang semut mengandung flavonoid dan tanin. Flavonoid berfungsi sebagai antidioksidan, yang bias mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker. Mekanisme kerja flavonoid dalam mengatasi kanker dengan membuat karsinogen tidak aktif, penghambat siklus sel dan induksi apoptosis. Disamping itu, juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E, yang berefek antidioksidan efektif. Tokoferol berfungsi sebagai antidioksidan dalam menangkal radikal bebas dan sebagai antikanker.
Dilihat dari kandungannya, maka sarang semut, menurut penelitian hampir bisa mengatasi berbagai jenis kanker. Demikian juga sarang semut bisa digunakan untuk mengobati penyakit jantung dan kebocoran jantung. Khasiat sarang semut dalam mengatasi jantung bocor diperkirakan akibat kandungan sarang semut yang kaya mineral. Sarang semut mengandung 0.37 g kalsium, 68.58 mg natrium, dan 3.61 g kalium per 100 g.
Dalam metabolisme tubuh, kalsium dan natrium berperan memperbaiki kerja jantung dan impuls saraf. Sedangkan kalium berperan mengatur ritme jantung. Jika kebocoran jantung disebabkan infeksi kuman, maka senyawa yang berperan mengatasinya adalah flavonoid.
Dalam banyak kasus flavonoid berperan langsung sebagai antobiotik dengan mengganggu fungsi mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Senyawa flavonoid terkandung dalam serbuk maupun ekstrak air sarang semut.
Sumber: Diketik ulang dari Buku “Sehat Alami dengan Herbal & Thibbun Nabawi”
Antimalaria di Kulit Cempedak
SULIT MENCARI KINA UNTUK MENGATASI GANASNYA MALARIA? KULIT BATANG CEMPEDAK TERBUKTI MUJARAB MENGATASI SERANGAN PLASMODIUM FALCIPARUM-PENYEBAB MALARIA. ITU BUKAN HANYA BUKTI EMPIRIS, TETAPI TERUJI SECARA ILMIAH.
Yang membuktikan keampuhan kulit batang cempedak sebagai antimalaria adalah Dr Aty Widyawaruyanti Apt MSi. Periset dari Fakulas Farmasi, Universitas Airlangga Surabaya itu mengisolasi senyawa aktif yang terkandung dalam kulit batang cempedak. Ia mengekstrak kulit cempedak dari Papua dengan alkohol berkadar 96%. Dengan metode gas kromatografi, ia mengidentifikasi senyawa aktif. Kulit batang cempedak mengandung flavonoid seperti artonin A, sikloheteropilin, artoindonesianin E, artoindonesianin R, heteropilin, heteroflavanon C, dan artoindonesianin A-2.
Widyawaruyanti juga menemukan dua senyawa prenil flavon baru, artocarpone A dan B. Dalam uji in vitro senyawa aktif itu terbukti meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mampu menjinakkan Plasmodium falciparum. Hasil pengujian membuktikan angka IC50 ekstrak kulit cempedak adalah 1 nanogram. IC50 alias Inhibition Concentration adalah konsentrasi yang dapat menghambat 50% radikal bebas. Artinya hanya dengan dosis 1 nanogram, ekstrak kulit batang cempedak mampu menghambat separuh radikal bebas, dalam hal ini plasmodium.
Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin tinggi aktivitas suatu sampel dalam menghadang laju pertumbuhan plasmodium. Hasil itu menunjukkan bahwa ekstrak kulit cempedak ternyata lebih ampuh ketimbang kloroquin. Kloroquin merupakan senyawa aktif pada obat antimalaria yang banyak beredar di pasaran. IC50 kloroquin mencapai 3 nanogram.
Antiparasit
Puas dengan kinerja ekstrak cempedak, Widyawaruyanti kemudian menguji ekstrak kulit cempedak secara in vivo. Alumnus Fakultas Farmasi Universitas Airlangga itu menguji ekstrak kulit cempedak kepada 30 mencit pengidap malaria. Ia membagi mencit-mencit itu menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberi ekstrak kulit batang cempedak dengan dosis 0,1 mg, 1 mg, 10 mg, dan 100 mg per kilogram bobot tubuh. Empat hari kemudian dilakukan pengukuran.
Kelompok mencit yang diberi 100 mg ekstrak kulit cempedak menunjukkan pertumbuhan Plasmodium palcifarum terhambat 80%. Menurut Widyawaruyanti cara kerja senyawa flavonoid pada ekstrak kulit cempedak bukanlah sebagai antibakteri. 'Senyawa flavonoid dalam kulit ekstrak cempedak lebih berperan sebagai antiparasit,' tutur Widyawaruyanti.
Menurutnya pemanfaatan kulit cempedak sebagai antimalaria sebetulnya sudah dikenal oleh beberapa suku di Papua. Maklum di pedalaman Papua mencari dokter bukan hal mudah. Itulah sebabnya untuk mengatasi demam, masyarakat pedalaman mengambil kulit batang cempedak dan merebusnya.
Saat rebusan dingin, barulah pasien demam itu menyeruput ramuan kulit cempedak. Mereka hanya tahu demam, karena tak membawa pasien ke dokter. Boleh jadi demam itu merupakan gejala malaria. Rasa pahit yang ditimbulkan oleh air rebusan kulit cempedak dipercaya sebagai racun yang akan menyembuhkan serangan malaria. Karel Heyne dalam Tumbuhan Berguna Indonesia menyatakan cempedak telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi malaria, peradangan, demam, dan diare. Daerah Papua tergolong daerah endemik malaria tinggi, 5 orang per 1.000 orang penduduk setiap tahunnya terjangkit malaria.
Kebal
Menurut data The World Malaria Report yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia, hingga 2008 malaria masih menjadi momok bagi 3,3-miliar jiwa di 109 negara. Di Indonesia data Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan, menyebutkan jumlah penderita malaria klinis 2007 mencapai 1,75-juta kasus dengan jumlah penderita positif 315.000 orang.
Malaria merupakan penyakit yang menyerang manusia, burung, dan kera yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium. Gejala khas antara lain meriang alias panas dingin, menggigil, serta demam berkepanjangan. Menurut dr Primal Sudjana SpPD, ahli penyakit tropis di Rumahsakit Hasan Sadikin, Bandung, di antara spesises malaria, Plasmodium falciparum merupakan spesies paling membahayakan lantaran bisa menyebabkan infeksi akut pemicu kematian. Tiga spesies lain adalah Plasmodium vivax, P. malariae, dan P. ovale.
Nyamuk anopeles betina menularkan parasit berukuran mini 5-10 mikron ketika menggigit tubuh manusia. Parasit itu masuk ke aliran darah manusia. Kira-kira 45 menit parasit kemudian tiba di sel hati dan cepat berkembang biak. Setiap sporozoit mampu menghasilkan hingga 40.000 merozoit. Dalam 1-6 pekan parasit kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah. Sel darah merah pecah akibat serangan parasit dan melepaskan 6-24 parasit baru (lihat ilustrasi).
Sayang, daur hidup sang parasit tak lantas terhenti. Parasit baru itu mampu mengulangi siklusnya di dalam sel darah merah lain. Ketika sel darah itu pecah, racun yang dikeluarkan parasit menyebabkan tubuh pasien menggigil. Menurut Primal rusaknya sel darah merah berdampak pada anemia, hati, dan limpa yang membesar. Celakanya, akibat resistensi quinine dan chloroquine, senyawa aktif dalam kina, yang digadang mengatasi malaria, tak lagi tokcer. Sebab, parasit kebal terhadap obat itu.
Penemuan kulit cempedak Artocarpus champeden sebagai antimalaria pun menjadi salah satu alternatif untuk menghadapi ganasnya plasmodium. Di balik citarasa cempedak, kulit batang buah itu ternyata mampu 'mengatasi' malaria. (Faiz Yajri/Peliput: Imam Wiguna
Tanaman Obat Untuk Kanker Prostat
edder
* Summary rating: 2 stars (26 Tinjauan)
* Kunjungan : 4919
* kata:600
*
More About : obat prostad
Beberapa tanaman obat asli Indonesia,
mampu memperbaiki bahkan menyembuhkan gangguan prostat. Contohnya, paduan
sambiloto dan akar alang-alang. Ramuan tradisional Cina juga diyakini mampu
mengatasi radang dan pembesaran kelenjar prostat. Buku Prescription Beneficial
to Life, yang diterbitkan pada tahun 1253 oleh Yan Yung-hou, memuat beberapa
resep klasik untuk mengatasi gangguan prostat.
Berikut ramuan untuk mengatasi radang dan pembesaran prostat.
1. Bahan: 10-15 gr sambiloto, 60 gr akar alang-alang
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring,
minum dua kali sehari, masing- masing 150 cc.
2. Bahan: 60 gr krokot segar, 30 gr pegagan, 15 gr daun
dewa
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Saring,
minum dua kali sehari, masing-masing 200 cc.
3. Bahan: 15 gr benalu teh, 5 lembar daun sambung nyawa, 5
gr temulawak
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu
saring dan endapkan. Minum dua kali sehari, masing-masing setengah gelas
sesudah makan.
4. Bahan: 10 gr sang piao xiao, 8 gr ren sen, 6 gr dang
gui, 6 gr yuan zhi, 6 gr fu shen, 12 gr gui ban, 6 gr shan yao, 3 buah da zao,
6 gr gan cao, 6 gr shan zhu yu
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum
dua kali sehari, masing-masing segelas. Bahan bisa direbus ulang sekali lagi.
5. Bahan: 20 gr rehmannia glutinosa, 10 gr ubi jalar cina,
10 gr dogwood tree, 6 gr alisma plantago, 6 gr tuckahoe, 6 gr tree peony, 3 gr
kayu manis, 10 gr achyranthes bidentata, 10 gr plantain, 3 gr aconitum.
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum
dua kali sehari, masing-masing segelas. Bahan bisa direbus ulang sekali lagi.
Catatan: Panci untuk merebus tak boleh berbahan alumunium. Pilih salah
satu ramuan dan lakukan secara teratur. Tetaplah berkonsultasi pada dokter atau
herbalis berpengalaman.
Minggu, 12 April 2009
Langganan:
Postingan (Atom)